Jumat, 06 Maret 2020

Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 21. Menyegerakan Zakat


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ عَلَى الصَّدَقَةِ فَمَنَعَ ابْنُ جَمِيلٍ وَخَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ وَالْعَبَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَنْقِمُ ابْنُ جَمِيلٍ إِلَّا أَنْ كَانَ فَقِيرًا فَأَغْنَاهُ اللَّهُ وَأَمَّا خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ فَإِنَّكُمْ تَظْلِمُونَ خَالِدًا فَقَدْ احْتَبَسَ أَدْرَاعَهُ وَأَعْتُدَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأَمَّا الْعَبَّاسُ عَمُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهِيَ عَلَيَّ وَمِثْلُهَا ثُمَّ قَالَ أَمَا شَعَرْتَ أَنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صِنْوُ الْأَبِ أَوْ صِنْوُ أَبِيهِ

1623. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW mengutus Umar bin Khaththab untuk mengambil shadaqah (zakat), maka Ibnu Jamil, Khalid bin Walid dan Al Abbas enggan (mengeluarkan zakat), " maka Rasulullah SAW bersabda, "Ibnu Jamil tidak mencela kecuali karena ia dulu keadaannya fakir, maka Allah menjadikannya orang kaya, dan adapun Khalid bin Walid, karena kamu menzhalimi Khalid, ia telah menahan pakaian perangnya (pelindung badan) dan menganggapnya orang yang berada di jalan Allah, dan adapun Al Abbas, paman Rasulullah SAW, maka zakatnya menjadi tanggunganku dan yang sepertinya, " kemudian beliau berkata, "Tidakkah kamu merasakan bahwa paman seseorang adalah cabang bapak, atau cabang bapaknya. " (shahih, diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim) tanpa perkatan (yang terakhir "Tidakkah kamu merasakan...", dan beliau bersabda, "Maka zakatnya menjadi tanggungannya, dan sepertinya bersamanya ", dan ini adalah riwayat yang lebih rajih).

عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ الْعَبَّاسَ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي تَعْجِيلِ صَدَقَتِهِ قَبْلَ أَنْ تَحِلَّ فَرَخَّصَ لَهُ فِي ذَلِكَ

1624. Dari Ali RA, bahwa Al Abbas bertanya kepada Nabi SAW tentang mempercepat shadaqah (zakat) sebelum datang waktunya, maka Rasulullah SAW memberi keringanan (membolehkan) kepadanya." (hasan)

20 xxxx


Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 19. Berapa Banyak Zakat yang Harus Dikeluarkan


عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ قَالَ فِيهِ فِيمَا قَرَأَهُ عَلَيَّ مَالِكٌ زَكَاةُ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ صَاعٌ مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعٌ مِنْ شَعِيرٍ عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنْ الْمُسْلِمِينَ

1611. Dari Ibnu Umar; "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah... " dan telah bersabda di dalamnya, "Zakat fitrah di bulan Ramadhan berupa satu gantang kurma atau satu gantang (Shaa') gandum untuk setiap seorang muslim, baik ia merdeka atau seorang budak laki-laki ataupun perempuan. "(shahih: Muttafaq Alaih).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا فزَادَ وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ قَالَ فِيهِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ

1612. Dari Abdullah bin Umar, dia berkata, "Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu gantang. " Di dalam riwayat lain terdapat tambahan: "Yang kecil dan yang dewasa, dan diperintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar (dari rumah) untuk menunaikan shalat Idul Fitri. " Dalam riwayat yang lain dengan menggunakan redaksi: "Wajib bagi setiap musim."Dan pada riwayat lainnya dengan menggunakan redaksi: "Seluruh orang-orang Islam. " (shahih: Al Bukhari.)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ فَرَضَ صَدَقَةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ تَمْرٍ عَلَى الصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ وَالْحُرِّ وَالْمَمْلُوكِ زَادَ مُوسَى وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى

1613. Diriwayatkan dari Abdullah, dari Nabi SAW, "Sesungguhnya beliau mewajibkan zakat fitrah berupa satu gantang gandum atau kurma bagi anak yang masih kecil dan orang dewasa, orang yang merdeka dan hamba sahaya. " Dalam riwayat yang lain terdapat tambahan lafazh: "Laki-laki dan perempuan ". (shahih)

عَنْ نَافِعٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَعَدَلَ النَّاسُ بَعْدُ نِصْفَ صَاعٍ مِنْ بُرٍّ قَالَ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُعْطِي التَّمْرَ فَأُعْوِزَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ التَّمْرَ عَامًا فَأَعْطَى الشَّعِيرَ

1615. Dari Nafi, dia berkata, "Abdullah telah berkata, 'Dan orang-orang beralih setelah itu, dengan mengeluarkan setengah gantang gandum.'" Nafi' berkata, "Dahulu Abdullah telah memberikan kurma (untuk zakat fitrah), kemudian selama satu tahun , ia tidak menemukan kurma untuk penduduk Madinah, maka ia memberikan gandum. " {shahih: Bukhari)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا نُخْرِجُ إِذْ كَانَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ كُلِّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ حُرٍّ أَوْ مَمْلُوكٍ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ فَلَمْ نَزَلْ نُخْرِجُهُ حَتَّى قَدِمَ مُعَاوِيَةُ حَاجًّا أَوْ مُعْتَمِرًا فَكَلَّمَ النَّاسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَكَانَ فِيمَا كَلَّمَ بِهِ النَّاسَ أَنْ قَالَ إِنِّي أَرَى أَنَّ مُدَّيْنِ مِنْ سَمْرَاءِ الشَّامِ تَعْدِلُ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ فَأَخَذَ النَّاسُ بِذَلِكَ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ فَأَمَّا أَنَا فَلَا أَزَالُ أُخْرِجُهُ أَبَدًا مَا عِشْتُ

1616. Dari Abu Said Al Khudri, dia berkata, "Kita telah mengeluarkan -ketika Rasulullah SAW masih hidup bersama kita - zakat fitrah bagi setiap anak-anak dan orang dewasa, orang merdeka atau hamba sahaya, satu gantang dari makanan, atau satu gantang dari susu yang dibekukan, atau satu gantang biji gandum, atau satu gantang kurma, atau satu gantang anggur kering, dan kami tidak berhenti mengerjakannya hingga Muawiyah datang untuk melaksanakan haji dan berumrah, maka ia berbicara di hadapan manusia di atas mimbar. Di antara isi perkataannya adalah; "Sesungguhnya aku melihat penduduk Mudayan di daerah Syam beralih -dalam mengeluarkan zakat fitrah- berupa kurma. " Maka masyarakat mulai mengikuti perkataan Muawiyah bin Abu Sufyan. Maka Abu Said berkata, "Sedangkan saya tetap mengeluarkan zakat fitrah dari apa yang saya makan. " (shahih: Muslim.)

Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 18. Waktu Menunaikan Zakat Fitrah



عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِزَكَاةِ الْفِطْرِ أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يُؤَدِّيهَا قَبْلَ ذَلِكَ بِالْيَوْمِ وَالْيَوْمَيْنِ

1610. Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk menunaikan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar shalat (Idul Fitri). " Dia (perawi) berkata, "Ibnu Umar telah menunaikannya sehari dan dua hari sebelum itu. " {shahih Muttafaq Alaih) Tanpa adanya tambahan kalimat "Ibnu Umar mengerjakan hal itu". Imam Bukhari juga meriwayatkan dengan redaksi yang sama.

Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 17. Zakat Fitrah




عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنْ الصَّدَقَاتِ

1609. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, Rasulallah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang yang berpuasa dari hal-hal dan perbuatan yang sia-sia dan perkataan buruk (ketika berpuasa), serta untuk memberi makan orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri) maka zakatnya diterima, dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat Idul Fitri, maka harta yang dikeluarkannya itu dianggap sebagai shadaqah sebagaimana shadaqah yang lain. " (Hasan)

Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 16. Tentang Buah-buahan yang Tidak Dikeluarkan Zakatnya


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْجُعْرُورِ وَلَوْنِ الْحُبَيْقِ أَنْ يُؤْخَذَا فِي الصَّدَقَةِ. قَالَ الزُّهْرِيُّ لَوْنَيْنِ مِنْ تَمْرِ الْمَدِينَةِ

1607 Dari Sahal bin Hanif, ia telah berkata, "Rasulullah SAW telah melarang mengambil zakat dari Ju'rur dan Hubaiq." Az-Zuhri berkata, "Dua macam kurma yang tumbuh di Madinah." (shahih)

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ وَبِيَدِهِ عَصَا وَقَدْ عَلَّقَ رَجُلٌ قَنَا حَشَفًا فَطَعَنَ بِالْعَصَا فِي ذَلِكَ الْقِنْوِ وَقَالَ لَوْ شَاءَ رَبُّ هَذِهِ الصَّدَقَةِ تَصَدَّقَ بِأَطْيَبَ مِنْهَا وَقَالَ إِنَّ رَبَّ هَذِهِ الصَّدَقَةِ يَأْكُلُ الْحَشَفَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

1608. Dari Auf bin Malik, dia berkata, "Ketika kami berada di dalam masjid, datang Rasulullah SAW dan di tangannya terdapat sebuah tongkat, sedangkan ketika ada seorang laki-laki yang menggantungkan kurma yang buruk, maka Nabi SAW menunjuk dengan tongkatnya, seraya bersabda, "Hendaklah pemilik kurma ini bershadaqah dengan kurma yang lebih baik, " dan bersabda pula, "Sesungguhnya pemilik kurma ini akan memakannya pada hari kiamat. "

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Zakat Bab 15: Jika Bersedekah kepada orang Kaya dan Ia Tidak Mengetahui bahwa Yang Diberi Itu Adalah Orang Kaya


711. Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Seseorang berkata, 'Sungguh saya akan bersedekah dengan suatu sedekah.' Lalu, ia mengeluarkan sedekahnya, dan sedekah itu diberikan ke tangan seorang pencuri. Maka, orang-orang memperbincangkannya, 'Pencuri diberi sedekah.' Ia mengucapkan, 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu,[8] sungguh saya akan bersedekah.' Lalu, sedekah itu diberikan kepada wanita pezina. Maka, sedekahnya itu menjadi pembicaraan, 'Tadi malam wanita pezina diberi sedekah.' Lalu, ia mengucapkan, 'Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah itu jatuh ke tangan wanita pezina. Sungguh saya akan bersedekah.' Lalu, ia mengeluarkan sedekahnya, dan sedekah itu diberikan kepada orang kaya. Kemudian hal itu menjadi pembicaraan orang banyak, 'Orang kaya diberi sedekah.' Lalu, ia mengatakan, 'Ya Allah, bagi-Mu segala puji, sedekah itu jatuh ke tangan pencuri, pezina (pelacur), dan orang kaya.' Ia didatangi (malaikat dalam mimpi) dan dikatakan kepadanya, 'Adapun sedekahmu kepada pencuri mudah-mudahan ia menjaga diri dari mencuri. Adapun pezina semoga dia menjaga diri dari zinanya. Adapun orang kaya, semoga ia mengambil pelajaran. Lalu, ia menginfakkan terhadap apa yang telah diberikan kepadanya.'"



[8] Yakni: bukan bagiku. Karena sedekahku jatuh ke tangan orang yang tidak berhak menerimanya, maka segala puji adalah bagi-Mu. Karena, hal itu terjadi atas kehendak-Mu, bukan atas kehendakku. Karena iradah (kehendak) Allah itu semuanya bagus. (Fahtul Bari)
 

Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 21. Menyegerakan Zakat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ عَلَى الصَّدَقَةِ فَمَنَعَ ا...